Peran Guru di Era Globalisasi
Sangat prihatin melihat apa yang terjadi pada wajah
pendidikan kita saat ini. Disaat negara lain berlomba-lomba untuk membentuk
karakter bangsanya yang baik dan mencerdaskan generasi mudanya, bebanding
terbalik dengan apa yang terjadi di negara kita saat ini. Masih saja terjadi
tindakan arogansi yang dilakukan oleh para pelahar. Sebagai contoh bisa kita
lihat di Televisi, para pelajar melakukan
Tawuran sesama pelajar. Ini tentu bukan hal yang dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja lagi tetapi sudah menjurus ke arah Kriminalitas. Masalah ini harus segera diatasi jika kita ingin kedepannya para generasi muda, generasi penerus bangsa yang cerdas dan berpikir logis.
Tawuran sesama pelajar. Ini tentu bukan hal yang dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja lagi tetapi sudah menjurus ke arah Kriminalitas. Masalah ini harus segera diatasi jika kita ingin kedepannya para generasi muda, generasi penerus bangsa yang cerdas dan berpikir logis.
Disinilah peran guru sebagai pengajar sangat diperlukan.
Seorang siswa tidak akan menjadi siswa yang berhasil jika guru yang mengajar
dan mendidik tidak berkompeten atau kualitasnya masih dibawah standar. Guru
yang baik dan berkompeten ialah guru yang mampu membuat anak didiknya mengerti
dengan apa yang disampaikannya. Dalam hal ini kualitas guru sangat berpengaruh
terhadap perkembangan siswanya, disamping kualitas dari siswa itu sendiri. Bisa
kita contohkanapa yangterjadi didaerah-daerah terpencil/daerah pelosok dimana
kualitas dari gurunya masih dikategorikan
masih rendah, disamping juga berbagai faktor yang ikut menghambat dari proses
pembelajaran tersebut. Salah satu yang
bisa kita lihat sekarang ini, perbedaan kualitas guru yang terjadi antara guru
yang tinggal di kota dengan yang ada didaerah terpencil.
Di zaman globalisasi saat ini, guru bukanlah menjadi
satu-satunya media yang dapat memberikan pengetahuan yang baru. Sekarang ini
banyak sumber yang bisa memberi pengetahuan baru, sebagai contoh bsa dengan
mencarinya lewat Internet. Internet saat ini bukanlah hal baru dikalangan kita,
jangan orang dewasa, anak kecilpun sudah pandai bermain internet. Terlepas dari itu, peran guru saat ini sudah
mulai berkurang, jika kita lihat saat ini, siswa lebih suka bertanyadimedia
sosial dibandingkan bertanya kepada gurunya. Oleh karena itu pentingnya bagi
para guru2 agar bisa mendapat tambahan ilmu dari internet. Selain itu kegiatan
seperti sosialisasi, sangat penting dilakukan yang mana, ini dapat dijadikan
ajang untuk bertukar pengalaman/sharing hal-hal baru yang setidaknya dapat
membantu guru-guru yang berdada didaerah terpencil mengetahui apa saja yang
menjaadi tolok ukur untuk menunjang prestasi disekolah.
Jika kita umpakan, guru ituseorang Nahkoda. Seorang Nahkoda
yang akan mengemudikan sebuah kapal yang didalamnya berisi siswa-siswa. Jika
Nahkoda melakukan kesalahan, tentu ini akan menyebabkan hal yang tidak
diinginkan bisa saja terjadi atau kapal tersebut akan melenceng dari tujuan
sebenarnya ingin dituju. Begitu pula dalam proses belajar mengajar. Guru harus
mampu mengarahkan dan mendidik siswa agar siswa tersebut bisa menjadi baik dan
berhasil.
Guruku Pahlawanku, kata yang pantas untuk kita ucapkan
mengingat bagaimana jasanya dalam mendidik kita, dari tidak tahu menjadi tahu. Dari
tidak bisa menjadi bisa. Bwtapa besarnya pengabdiannya. Pengabdiannya tidak
akan kita lupakan. Kami tidak akan lupa atas apa yang telah engkau berikan
kepada kami. Rasa hormat kami kepadamu, tidak akan pernah hilang. Rasa bangga
kami terhadapmu tidak akan pernah habis. Terima Kasih Bapak dan Ibu Guru.
Engkau Guruku sekaligus Pahlawan dalam hidupku.
KeyWords:
guruku pahlawanku, semangat guru untuk kemajuan bangsa indonesia, kualitas pendidikan bangsa indonesia, kualitas guru bangsa ini
4 komentar untuk "Peran Guru di Era Globalisasi"
Kebanyakan sekarang Guru lemah / tidak mampu menahan Murit,.. Oleh sebab itu Tawuran sering terjadi,.
Sebanar'y Guru adalah Tiang buat kita tapi sekarang Guru adalah Pendidik yg hampir Musnah,.
Karena tak bisa Mengantisipasi jalur keributan,..
Sekian & Terima kasih
:D
bukan kualitasnya yg salah.
tapi QUANTITAS.
1 kelas brapa murid?
20 ekor saja sudah hampir pasti ada yg nakal. apalagi 40?
seberapapun bagusnya guru, klo jumlah murid tetap segitu banyak, mengawasinya bagaimana?
maka solusinya adalah perbanyak jumlah kelas dan perbanyak jumlah guru.
satu lagi.
abang2 yakin mereka tawur ato vandalis karena guru/sekolah gk sanggup awasi?
bagaimana dengan ajakan berbalut ancaman dari senior2 utk berbuat onar? bahkan dari yg telah lulus!
so,bagaimana guru/sekolah mengawasi faktor x external itu?
Catatan sebelum berkomentar:
1. Berkomentarlah sesuai dengan postingan yang dibaca.
2. Link hidup pada komentar otomatis akan terhapus!
3. Komentar SPAM dan SARA otomatis dihapus!!!
4. Dilarang ngiklan di kolom komentar!
Mohon untuk dipatuhi demi kenyaman kita bersama
TERIMA KASIH.